Vaksin memegang peranan yang penting untuk membatasi penyebaran kasus, tetapi harga vaksin yang mahal membuat ketersediaan dan aksesnya yang terbatas. Di sisi lain, produsen vaksin memiliki hak untuk mematenkan temuan dan produknya dengan dampak harga vaksin yang mahal. Selama produsen memiliki hak paten, produksi generik tidak memungkinkan. Hal ini menimbulkan dilema hak kekayaan intelektual di tengah peperangan melawan pandemi. Diskusi kali ini bersama dengan Citta Widagdo, SH, LLM, pengacara dengan peminatan kesehatan

Definisi Hak Kekayaan Intelektual dan Hak Paten

Hak kekayaan intelektual (HKI) merupakan hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Pemilik HKI dapat memiliki ijin penuh dan berhak mendapat royalti atas temuannya. Salah satu yang termasuk dalam HKI adalah hak paten. Hak paten merupakan suatu hak khusus yang diberikan oleh suatu negara kepada seorang penemu atau pencipta atas suatu hasil pencapaian atau hasil ciptaan dari penemu itu sendiri yang salah satunya di bidang teknologi. Temuan di bidang medis seperti ventilator atau vaksin, termasuk jenis temuan yang dapat dipatenkan.

Inventor Dapat Memilih untuk Tidak Mematenkan Produknya

Johanes Salk, penemu vaksin polio, memilih untuk tidak mematenkan vaksin yang ia temuka supaya temuannya lebih mudah diakses semua orang. Temuan Salk membantu mengeradikasi polio di seluruh dunia

Mencari Equilibrium untuk Kepentingan Masyarakat dan Private Sector

Produsen vaksin yang merupakan bagian dari private sector telah menginvestasikan dana yang tidak sedikit untuk penelitian dan pengembangan vaksin. Dikatakan dana dari penjualan vaksin penting digunakan untuk pengembangan riset dan pengembangan produk yang selanjutnya. Namun, paten yang eksklusif dimiliki selama 20 tahun oleh satu pihak, membuat vaksin tidak terbeli di banyak negara. Sampai saat ini baru sebagian kecil negara di dunia yang memesan vaksin dari perusahaan farmasi produsen vaksin seperti Pfizer, Moderna, Sinovac, dll,

Pengajuan Waiver Perjanjian TRIPs di WTO Agar Vaksin Lebih Murah

Afrika Selatan dan India memimpin koalisi negara-negara berkembang untuk mengajukan waiver atau pengabaian hak paten untuk vaksin COVID-19. Tujuan pengajuan ini agar produksi vaksin dapat dibuat oleh produsen lain dengan harga yang lebih murah untuk memastikan akses vaksin COVID-19 untuk semua orang di seluruh dunia.

Rekomendasi Buku dan Film

Buku yang direkomendasikan Written in Bone: Hidden Stories in What We Leave Behind dan All That Remains oleh Sue Black. Cerita tentang bagaimana sejarah hidup manusia tertuang dalam tulang belulang yang ia tinggalkan.

written-in-bone-9781951627805_xlg.jpg

42102504._SX318_.jpg