beranda
/
artikel
/
podcast
/
tentang
/
cari
Kesehatan Masyarakat

Eps. 9 Yakin dengan Vaksin bersama dr. Arifianto Sp. A alias Dokter Apin

Apr 12, 2021
/
31:07 audio
0:00
/
0:00

putar audio podcast Eps. 9 Yakin dengan Vaksin bersama dr. Arifianto Sp. A alias Dokter Apin

cover podcast

cover podcast Eps. 9 Yakin dengan Vaksin bersama dr. Arifianto Sp. A alias Dokter Apin

Intro
Di masa sekarang, semakin banyak yang merasa ragu dengan manfaat vaksin untuk mencegah penyakit. Apa iya semua orang harus divaksin?

Keberadaan vaksin ditengah masyarakat sangat penting untuk kekebalan imun tubuh. Tetapi, masih banyak yang ragu untuk menggunakannya. Lalu, apakah vaksin wajib digunakan oleh setiap orang? Yuk, simak obrolan seputar vaksin bersama dr. Shela dan dr. Apin di podcast ini.

Apakah Imunisasi Masih Ada dan Bermanfaat?

WHO pada tahun 2019 merilis Top 10 Global Health Threats atau 10 ancaman terbesar kesehatan di dunia dan salah satunya adalah keraguan untuk imunisasi. Ini membuktikan bahwa kepercayaan imunisasi menjadi keprihatinan secara global. Data ini menunjukkan bahwa program imunisasi masih ada dan tetap berjalan di seluruh dunia, tetapi angka program imunisasi tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya. Banyak orang tua yang enggan anaknya diimunisasi karena ragu-ragu. Imunisasi sendiri sangat penting dikarenakan sudah terbukti memusnahkan 2 penyakit, yaitu variola atau cacar bopeng pada tahun 1980 dan pada tahun 2016 Indonesia dinyatakan bebas tetanus. 

KIPI (Kepercayaan Ikutan Pasca Imunisasi)

KIPI atau efek samping setelah imunisasi ada yang ringan, sedang, dan berat. Secara umum yang paling sering dijumpai adalah yang sifatnya ringan. Misalnya ada anak yang divaksin DPT, anak tersebut  mengalami demam atau terdapat bengkak ditempat suntikan dan akan mengempes dengan sendirinya. Hal tersebut sangat wajar dimana orang tua sudah tidak heran dengan kondisi tersebut. Akan tetapi, ada sebuah kejadian dimana setelah rentang waktu seminggu melakukan vaksin anak tersebut meninggal, mengalami kelumpuhan, atau sakit hingga dirawat di rumah sakit. Sejauh ini hasil investigasi yang sudah dipublikasikan menyatakan bahwa tidak ada hubungan sebab-akibat. Kejadian tersebut adalah coincidence atau kebetulan dimana ada dua kejadian dalam waktu yang saling berdekatan tetapi setelah diselidiki tidak ada hubungan sebab-akibat sama sekali.

Vaksin Aman Digunakan

Vaksin hanya akan dipasarkan ke masyarakat jika sudah melewati tiga tahap uji klinis. Pada tahap pertama, hal yang sangat diutamakan adalah keamanan vaksin itu sendiri, sehingga jika vaksin tersebut sudah lolos melewati tiga tahap uji klinis, vaksin tersebut dinyatakan aman. Setalah dipasarkan ke masyarakat, vaksin akan terus dipantau dimana ini akan menjadi uji fase tahap ke-empat atau disebut post marketing surveillance.

Keberhasilan Vaksin yang Tidak Disadari

Salah satu keberhasilan dari vaksin adalah herd immunity yaitu kekebalan atau imunitas secara berkelompok. Contoh kasusnya adalah ketika ada satu keluarga yang mempunyai tujuh orang anak dan tidak ada yang divaksin semuanya tetapi tetap sehat, setelah diselidiki mereka tinggal dilingkungan yang sembilan puluh persen masyarakatnya melakukan vaksin. Keluarga tersebut mempercayai jika tanpa vaksin anak-anaknya juga bisa tetap sehat. Padahal sebenarnya, keluarga itu ikut mendapatkan keuntungan vaksin yaitu kekebalan terhadap penyakit dikarenakan lingkungan sekitarnya melakukan vaksinasi. 

Keraguan Akan Komposisi Bahan Vaksin

Terdapat perbedaan pandangan atau ikhtilaf antar mazhab fiqih sehingga menimbulkan perbedaan persepsi. Ada sebagian vaksin yang mengandung komponen babi. Contohnya tripsine porcine, vaksin yang diawal pembuatan mengandung komponen babi, tetapi tidak ada lagi kandungan babi diproduk akhir vaksin. Sebagian kecil juga ada vaksin impor yang menggunakan gelatin porcine dimana hasil akhir terdapat unsur babi. Vaksin tersebut bukan produk BUMN lokal yang diberikan kepada masyarakat secara percuma di posyandu atau puskesmas. Tripsine porcine sendiri oleh badan POM dilebeli pada kemasannya “Pada proses pembuatan bersinggungan dengan bahan bersumber babi.” Walaupun sebenarnya hasil akhir vaksin tersebut sudah tidak ada lagi DNA babi. Fatwa MUI pada tahun 2016 dan 2018 mengatakan bahwa penggunaan vaksin-vaksin ini diperbolehkan, karena terdapat satu poin dalam fatwa yang disebut sebagai keadaan darurat. Keadaan yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian jika tidak diberikan dan tidak ada alternatif atau pengganti lain, maka vaksin yang bersinggungan dengan babi tersebut diperbolehkan. Tatapi, jika terdapat vaksin baru yang tidak bersinggungan dengan babi, maka vaksin lama yang bersinggungan dengan bahan babi harus ditinggalkan.

Movie and Book Recomandations

Rekomendasi buku untuk kali ini adalah buku dari dr. Apin sendiri yang berjudul “Yakin dengan Vaksin dan Imunisasi?”  Rekomendasi buku berbahas Inggris dari dr. Apin berjudul “The Vaccine Race” dari Meredith Wadman dan “The Panic Virus” dari Seth Mnookin. Rekomendasi untuk film dari dr. Apin adalah film dokumenter tentang vaksin yang bisa dicari melalui Youtube. [NH]

podcast lainnya
post cover
Jun 23, 2022
/
46:52 audio

Eps. Spesial Teror Iklan Rokok di Internet

Berbagai strategu dijalankan untuk menunjang kegiatan pemasaran rokok supaya dapat mencapai dan mempengaruhi anak muda, salah satunya melalui internet dan platform digital.

Kesehatan Masyarakat
post cover
Dec 18, 2021
/
28:48 audio

Eps. 68 Omicron Joined The Club (PART 2)

Kemunculan varian baru Omicron menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terkait tingkat penularan, gejala, dan faktor-faktor pemicu serta risiko reinfeksi yang diakibatkan oleh mutasi Omicron, dan bagaimana vaksin dapat mencegah terjadinya tingkat reinfeksi dan keparahan risiko yang lebih tinggi. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Mutasi Omicron bersama dr. Endri Budiwan, MPH. (Neglected Tropical Diseases Technical Advisor, RTI Intenational).

Kesehatan Masyarakat
post cover
Dec 18, 2021
/
33:58 audio

Eps. 68 Omicron Joined The Club (PART 1)

Kemunculan varian baru Omicron menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terkait tingkat penularan, gejala, dan faktor-faktor pemicu serta risiko reinfeksi yang diakibatkan oleh mutasi Omicron, dan bagaimana vaksin dapat mencegah terjadinya tingkat reinfeksi dan keparahan risiko yang lebih tinggi. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Mutasi Omicron bersama dr. Endri Budiwan, MPH. (Neglected Tropical Diseases Technical Advisor, RTI Intenational).

Kesehatan Masyarakat
Instagram
/

Relatif perspektif ⓒ 2020 All right reserved