beranda
/
artikel
/
podcast
/
tentang
/
cari
Kesehatan Masyarakat

Eps. Spesial Seri Sekolah Pandemi: Nasib Kelompok Rentan (PART 1) bersama PUSKAPA

Apr 26, 2021
/
26:56 audio
0:00
/
0:00

putar audio podcast Eps. Spesial Seri Sekolah Pandemi: Nasib Kelompok Rentan (PART 1) bersama PUSKAPA

cover podcast

cover podcast Eps. Spesial Seri Sekolah Pandemi: Nasib Kelompok Rentan (PART 1) bersama PUSKAPA

Intro
Pandemi yang tidak kunjung selesai akan memperbanyak jumlah masyarakat yang masuk kelompok rentan

Pandemi COVID-19 yang telah lebih dari satu tahun menjadi momok bagi masyarakat. Tidak bisa dipungkiri kondisi ini memaksa kita untuk mengubah kebiasaan. Banyak yang menjadi rentan miskin, rentan sakit, rentan dipukuli, hingga rentan ditelantarkan. Apa dan siapa saja yang sebenarnya dimaksud sebagai kelompok rentan pada pandemi ini? Apa dan siapa saja yang sebenarnya dimaksud sebagai kelompok rentan pada pandemic ini? Apa yang dapat kta lakukan untuk mereka? Simak diskusi kali ini bersama Andrea Andjaringtyas Adhi, M.A sebagai Lead for Social Inclusion and Protection PUSKAPA.

Pendahuluan

Situasi yang serba berubah membuat pandemi COVID-19 menjadi momok keseharian selama kurang lebih setahun ini. Mengapa disebut momok? karena COVID-19 dengan cepat memengaruhi kehidupan sehari-hari, bisnis, mengganggu perdagangan, hingga pergerakan dunia. Selain itu, kemunculan pandemi berimpas pada kelompok rentan yang makin berdampak oleh nya. Kelompok rentan adalah mereka yang terpapar resiko secara tidak proporsional, tetapi orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini dapat berubah secara dinamis. Sebenarnya, siapa aja sih kelompok rentan yang dimaksud akibat pandemi ini?

Situasi Pandemi COVID-19 di Indonesia

Dapat dilihat sejak Januari 2021 bahwa kasus COVID-19 kian menurun. Namun, pandemi masih jauh dari kata selesai. Data harian kasus COVID-19 ini tidak cukup memberi gambaran seberapa genting situasi pandemi COVID-19 ini. Berangkat dari tahun lalu, PUSKAPA didukung oleh Bappenas, KOMPAK, dan UNICEF, melakukan kajian mengenai definisi kerentanan dan dampakanya pada COVID-19 ini. 

Berdasarkan kertas kebijakan yang disusun PUSKAPA sebelumnya telah didefinisikan siapa yang masuk kelompok rentan. Poin utama dari kertas kebijakan tersebut antara lain:

1.  Yang tadinya tidak rentan menjadi rentan. Seperti orang tua yang kehilangan pekerjaan selama pandemi (kondisi ekonomi yang berubah dapat menyebabkan kerentanan).

2.  Respons yang tidak tepat memunculkan kerentanan yang baru. Seperti tingkat stress pada orang tua yang kehilangan pekerjaan seperti yang telah dicontohkan sebelumnya. Hal ini jika tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan kerentanan pada keluarga orang tua tersebut.

3.  Yang sudah rentan, menjadi semakin rentan. Seperti orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Jika saat pandemi ini mereka kehilangan pekerjaan, hal tersebut semakin menyulitkan terpenuhinya kebutuhan sang anak. Contoh lain juga ada pada mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan, yang sudah sulit didapatkan sebelum pandemi dan makin sulit sesudahnya.

Tiga poin utama tersebut memberikan gambaran bahwa pandemi ini jauh dari selesai. Kondisi ini tidak hanya mengenai vaksinasi dan bantuan-bantuan lainnya yang telah diberikan pemerintah. 

Definisi Kerentanan pada Pandemi COVID-19

Kerentanan didefinisikan sebagai suatu kondisi yang tidak proporsional yang dialami individu akibat banyak hal. Salah satunya akibat keterbatasan akses (seperti kemiskinan, keterpencilan, dan keterbatasan mobilitas), dan ketimpangan kualitas layanan publik (penyisihan berbasis usia, disabilitas, dan identitas sosial lainnya).

Kerentanan bisa macam-macam, namun definisi ini digunakan oleh pemerintah secara spesifik. Kerentanan tidak hanya sebatas dari sosial-ekonomi (miskin atau tidak miskin, besar kecilnya pendapatan seorang individu, dll). Tetapi pada pandemi ini, kami melihat definisi kerentanan menjadi lebih luas. Bahwa kerentanan tidak bisa hanya dilihat dari sumber kemiskinan saja, banyak sumber-sumber lain yang menyebabkan seseorang menjadi rentan.

Ada 6 sumber kerentanan: 

  1. Masalah kesehatan individu, baik fisik maupun mental. Dengan adanya pandemi ini, menyebabkan timbulnya masalah kesehatan.
  2. Berubahnya/hilangnya lingkungan pengasuhan atau dukungan sosial. Contohnya jika seorang orang tua yang sakit atau berganti pekerjaan, hal ini menyebabkan hilangnya lingkungan pengasuhan dan dukungan sosial. Ditambah lagi, dengan banyaknya orang yang bekerja di rumah, beban seorang orang tua menjadi semakin besar.
  3. Terbatasnya terpilihnya ruang yang aman. Baik untuk anak-anak maupun dewasa. Tidak bisa keluar rumah dengan leluasa menyebabkan keterbatasan seseorang dalam memilih ruang amannya masing-masing.
  4. Meningkatnya resiko kekerasan, terutama di dalam rumah tangga.
  5. Terbatasnya layanan publik yang mendasar. Seperti rumah sakit yang kewalahan, sekolah ditutup menyebabkan terbatasnya layanan pendidikan, kantor kelurahan dan panti-panti sosial terganggu, dll.
  6. Kendala data dasar yang berakibat pada orang-orang dan layanannya. Untuk mereka yang tidak tercatat pada pencatatan sipil sehingga tidak memiliki data dimana mereka tinggal, dan informasi-informasi mendasar dan penting lainnya. Orang-orang yang datanya tidak tercatat, pada pandemi ini membuat mereka makin tidak tercatat lagi (makin jauh dari jangkauan) karena keterbatasan layanan. Contohnya seperti mereka yang tidak memiliki Kartu Keluarga, hal ini menyebabkan mereka tidak bisa membuat akun keuangan digital yang sangat dibutuhkan saat pandemi ini.

Siapa Saja yang Termasuk Kelompok Rentan di Masa Pandemi COVID-19?

Merujuk dari kertas kebijakan PUSKAPA, kelompok rentan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

1.      Kelompok rentan yang sudah ada data

Melalui data SUSENAS atau data-data layanan lainnya. Seperti data anak-anak yang difabel, yang tinggal dengan orangtua tunggal, yang tinggal dengan lansia, tidak memiliki identitas hukum, ada juga anak-anak yang putus sekolah, dan contoh lainnya yang telah dikumpulkan datanya oleh pemerintah.

2.      Kelompok rentan yang datanya kurang lengkap

Seperti anak jalanan, orang yang tinggal bersama pelaku KDRT, pencari suaka dan pengungsi dalam transit, dll. Golongan ini datanya bergantung pada program sehingga data tersebut kurang lengkap.

3.      Kelompok rentan yang datanya sulit diperoleh

Hal ini dapat terjadi pada yang memiliki masalah administrasi, seperti seseorang yang namanya tidak tercantum pada kartu keluarga, tidak memiliki akte kelahiran, anak yang orangtua nya tidak memiliki akte perkawinan, orang-orang terstigma seperti transgender dan pemeluk agama minoritas.

Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Kelompok Rentan 

1.  Penting sekali untuk selalu 3T yaitu testing, tracing, and treatment (isolation). Walaupun vaksinasi sudah berjalan, hal ini tetap harus dilakukan.

2.  Tetap lakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan).

3.  Memperbaiki pencatatan kependudukan. Lihat kembali yang masih bisa diperbaiki karena hal ini sudah menjadi tugas bersama bahkan sebelum pandemi terjadi.

4.  Tingkatkan kualitas pelayanan publik dan terus simpan opsi untuk layanan daring bahkan setelah pandemi selesai.

5.  Perkuat sistem perlindungan dan kesejateraan sosial untuk anak dan keluarga.

6.  Persiapkan mitigasi untuk mencegah resiko yang dapat terjadi kedepannya.

podcast lainnya
post cover
Jun 23, 2022
/
46:52 audio

Eps. Spesial Teror Iklan Rokok di Internet

Berbagai strategu dijalankan untuk menunjang kegiatan pemasaran rokok supaya dapat mencapai dan mempengaruhi anak muda, salah satunya melalui internet dan platform digital.

Kesehatan Masyarakat
post cover
Dec 18, 2021
/
28:48 audio

Eps. 68 Omicron Joined The Club (PART 2)

Kemunculan varian baru Omicron menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terkait tingkat penularan, gejala, dan faktor-faktor pemicu serta risiko reinfeksi yang diakibatkan oleh mutasi Omicron, dan bagaimana vaksin dapat mencegah terjadinya tingkat reinfeksi dan keparahan risiko yang lebih tinggi. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Mutasi Omicron bersama dr. Endri Budiwan, MPH. (Neglected Tropical Diseases Technical Advisor, RTI Intenational).

Kesehatan Masyarakat
post cover
Dec 18, 2021
/
33:58 audio

Eps. 68 Omicron Joined The Club (PART 1)

Kemunculan varian baru Omicron menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terkait tingkat penularan, gejala, dan faktor-faktor pemicu serta risiko reinfeksi yang diakibatkan oleh mutasi Omicron, dan bagaimana vaksin dapat mencegah terjadinya tingkat reinfeksi dan keparahan risiko yang lebih tinggi. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Mutasi Omicron bersama dr. Endri Budiwan, MPH. (Neglected Tropical Diseases Technical Advisor, RTI Intenational).

Kesehatan Masyarakat
Instagram
/

Relatif perspektif ⓒ 2020 All right reserved