beranda
/
artikel
/
podcast
/
tentang
/
cari
Kesehatan Masyarakat

Tips Berhenti Merokok #WNTD2021

Jun 1, 2021
/
20:29 audio
0:00
/
0:00

putar audio podcast Tips Berhenti Merokok #WNTD2021

cover podcast

cover podcast Tips Berhenti Merokok #WNTD2021

Intro
Dukungan dari orang terdekat menjadi komponen terpenting bagi seseorang untuk berhenti merokok

Di episode ini kita akan membahas bagaimana sih caranya untuk berhenti merokok? Apakah sulit? Apakah bisa? Dan seberapa penting peran kita setiap orang dalam pencegahan dan pengendalian tembakau. Bagaimana caranya? Simak diskusi kali ini tetap bersama Sarah dan Aisyah dari Smoke Free Agents.

Commit to Quit, Quit not Switch

Pada 31 Mei setiap tahunnya, diperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tahun ini, WHO merekomendasikan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini dengan fokus “Commit to Quit” atau “Komitmen untuk Berhenti”. Hal ini dikarenakan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Komnas Pengendalian Tembakau (Komnas PT): Pandemi COVID-19 sama sekali tidak mengubah perilaku merokok pada perokok, justru malah semakin meningkat. 

Bahkan juga ada penelitian dari Komnas PT dan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) menyatakan bahwa keluarga pra sejahtera yang mendapatkan bantuan sosial, ternyata bantuan tersebut lebih banyak digunakan untuk membeli rokok. 

Hal-hal tersebut menjadi momen yang tepat untuk Indonesia menggunakan tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia sesuai dengan rekomendasi WHO, yaitu Commit to Quit. Namun di Indonesia sendiri memiliki tema nasional yaitu “Quit not Switch” atau “Berhenti, dan Tidak Mengganti”. Karena di Indonesia, fenomena rokok konvensional yang biasa kita temui mulai berganti ke jenis rokok yang lebih inovatif dan kemudian menjadi lebih berkembang di Indonesia, yaitu rokok elektrik. 

Di Indonesia, “Berhenti dan Berganti” menjadi narasi industri rokok yang sudah mempersiapkan pengganti rokok konvensional, yaitu rokok elektrik. Maka dari itu, kampanye Indonesia sendiri adalah “Quit not Switch” atau “Berhenti, dan Tidak Mengganti”.

Rokok elektrik sendiri sama bahayanya dengan rokok konvensional. Namun, rokok elektronik ini terus dikampanyekan penggunaannya oleh industri rokok di Indonesia.

Perokok Bisa Berhenti Merokok

Banyak masyarakat yang sudah menyadari dampak-dampak buruk dari rokok, namun sulit untuk berhenti merokok karena adiksi. Berikut adalah 7 tips dari kemenkes untuk berhenti merokok:

  1. Bulatkan tekad yang kuat untuk berhenti merokok.
  2. Kurangi jumlah rokok perhari: kita tidak bisa langsung instan berhenti merokok, namun kurangi secara perlahan-lahan sampai tidak merokok sama sekali.
  3. Hindari tempat dan waktu biasa merokok: hindari tempat tongkrongan yang memicu seseorang untuk merokok.
  4. Memohon dukungan dari orang-orang sekitar.
  5. Tahan keinginan untuk menunda.
  6. Olahraga yang teratur.
  7. Konsultasi dengan dokter.

Selain itu, terdapat penelitian pada tahun 2012 yang mengatakan bahwa para perokok yang memutuskan untuk berhenti merokok adalah karena:

  1. Keinginan untuk hidup lebih sehat.
  2. Faktor biaya yang dianggap dapat dimanfaatkan pada hal lain. 
  3. Dukungan sosial dari anggota keluarga dan lingkungan sekitar menjadi faktor terpenting.

Mengajak Orang Sekitar untuk Berhenti Merokok

Dari Smoke Free Agent sendiri memakai cara yang tidak menakut-nakuti. Jadi menggunakan bahasa yang lebih mengajak dan kreatif. SFA (Smoke Free Agent) pernah membuat kampanye untuk berhenti merokok di festival relawan menggunakan pendekatan yang lebih psikologis. Jadi pengunjung  yang mendatangi stand SFA, menulis curahan hatinya untuk orang tua, sahabat, dan teman-temannya untuk berhenti merokok sebagai bentuk kasih sayang. Dari kampanye tersebut, dapat mengajak orang untuk berani mengungkapkan kegelisahannya terhadap orang-orang terdekatnya yang merokok. Sebagai perokok pasif, kita harus berani mengampanyekan hal ini karena kita juga berhak untuk menghirup udara sehat. Pendekatan psikologis ini membuat banyak orang yang lebih tersentuh.

SFA juga pernah mengajak teman-teman pemuda untuk mengikuti kampanye dengan tema “To All the Smokers I Have Met Before” melalui twibbon yang diunggah ke media sosial, kemudian meminta mereka untuk menulis pesan melalui caption kepada siapapun perokok yang pernah ditemui. Jadi, lebih menggunakan kampanye-kampanye kreatif dengan menggunakan narasi yang lebih halus untuk meyakinkan perokok yang sudah teradiksi nikotin.

Selain hal diatas, kampanye lainnya seperti edukasi mengenai efek-efek buruk dari rokok, menggunakan narasi “Rokok Harus Mahal”, dan kampanye lainnya yang dapat dilakukan untuk mendukung para perokok untuk berhenti merokok.

Di kemenkes sendiri, mereka sudah punya Quit Line untuk konsultasi bebas biaya di nomor  0-800-177-6565 pada hari Senin-Sabtu pukul 08.00 s.d 16.00 WIB. Menyebarluaskan Quit Line ini juga dapat membantu para perokok untuk berhenti karena masih banyak masyarakat yang belum terpapar informasi  ini. 

Pendekatan kampanye yang baik diperlukan karena sesungguhnya perokok adalah korban dari industri rokok yang membuat produk ini ada zat adiktifnya sehingga membuat orang-orang menjadi candu. Sehingga kita harus pelan-pelan karena perokok adalah korban.

Sebaiknya kita mulai bergandeng tangan untuk membangun lingkungan yang jauh dari asap rokok, dan melindungi orang-orang disekitar kita agar tidak ada lagi permasalahan ekonomi, lingkungan, kesehatan, dan permasalahan yang timbul akibat rokok. Kita harus berani untuk mengungkapkan kegelisahan kita dan berani mendekati mereka para perokok agar memiliki support system, karena dukungan dari orang terdekat menjadi komponen terpenting bagi seseorang untuk berhenti merokok.

Pesan-Pesan Pembicara

Kalo belum merokok, jangan pernah mencoba sekalipun. Karena kita tidak tahu apakah kita bisa teradiksi jangka panjang atau tidak. Namun ,kemungkinan untuk teradiksi jangka panjang akan sangat ada dan susah untuk kita berhenti. Untuk teman-teman yang sudah terlanjur menjadi korban dan teradiksi dengan rokok, bisa kok kita berhenti dari merokok. Tinggal kemauan kita saja, kita juga dapat memanfaatkan Quit Line konsultasi berhenti merokok dari kemenkes yang telah dibagikan sebelumnya agar dijangkau untuk hidup lebih sehat. Cari lingkungan yang suportif yang dapat membantu kita berhenti merokok. 

Untuk teman-teman yang tidak merokok, kita harus memahami bahwa perokok adalah korban dari adiksi. Kita harus mengasihani mereka, mereka mungkin juga tidak terpikirkan untuk terkena adiksi nikotin dari rokok. Sebagai teman dan keluarga, kita harus dukung mereka.. Jangan membenci mereka, tetapi rangkul mereka,bantu mereka untuk terlepas dari jeratan adiksi mereka. #BerhentiDariKamu

podcast lainnya
post cover
Jun 23, 2022
/
46:52 audio

Eps. Spesial Teror Iklan Rokok di Internet

Berbagai strategu dijalankan untuk menunjang kegiatan pemasaran rokok supaya dapat mencapai dan mempengaruhi anak muda, salah satunya melalui internet dan platform digital.

Kesehatan Masyarakat
post cover
Dec 18, 2021
/
28:48 audio

Eps. 68 Omicron Joined The Club (PART 2)

Kemunculan varian baru Omicron menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terkait tingkat penularan, gejala, dan faktor-faktor pemicu serta risiko reinfeksi yang diakibatkan oleh mutasi Omicron, dan bagaimana vaksin dapat mencegah terjadinya tingkat reinfeksi dan keparahan risiko yang lebih tinggi. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Mutasi Omicron bersama dr. Endri Budiwan, MPH. (Neglected Tropical Diseases Technical Advisor, RTI Intenational).

Kesehatan Masyarakat
post cover
Dec 18, 2021
/
33:58 audio

Eps. 68 Omicron Joined The Club (PART 1)

Kemunculan varian baru Omicron menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terkait tingkat penularan, gejala, dan faktor-faktor pemicu serta risiko reinfeksi yang diakibatkan oleh mutasi Omicron, dan bagaimana vaksin dapat mencegah terjadinya tingkat reinfeksi dan keparahan risiko yang lebih tinggi. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Mutasi Omicron bersama dr. Endri Budiwan, MPH. (Neglected Tropical Diseases Technical Advisor, RTI Intenational).

Kesehatan Masyarakat
Instagram
/

Relatif perspektif ⓒ 2020 All right reserved